Sebagian besar wilayah Jakarta Barat adalah tempat pemukiman penduduk. Jakarta Barat yang terkenal dengan bangunan peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih digunakan sudah mulai dijadikan pusat bisnis baru seperti yang terjadi di Jakarta Selatan. Namun walau begitu, bukan berarti tidak ada tempat wisata di Jakarta Barat. Apa saja tempat wisata di Jakarta Barat selain mall? Berikut pembahasannya:
1. Chinatown (Glodok)
Wilayah Glodok adalah Chinatown versi Jakarta Barat. Seperti
normalnya Chinatown, di sini anda dapat melihat bangunan-bangunan dengan
arsitektur khas China dan suasana seperti di China. Chinatown selalu identik dengan wisata kuliner
dan wisata belanja, tidak terkecuali Glodok. Di sini anda dapat
menemukan banyak sekali barang-barang murah dan unik, serta berbagai
jenis makanan yang lezat mulai dari yang dalam pertokoan hingga yang di
gerobak. Bagi yang beragama Islam, saya sarankan sebelum membeli makanan
bertanyalah terlebih dahulu apakah makanan tersebut mengandung babi
atau tidak, karena di daerah ini banyak makanan yang mengandung babi.
Barang-barang yang dapat dibeli di daerah ini yaitu elektronik, DVD,
sayuran, pernak-pernik China, obat-obatan tradisional, mainan,
aksesoris, kacamata, makanan, minuman, alat-alat jahit, dan lain-lain.
Hal unik yang ada di sini yaitu anda akan melihat beberapa orang masih
menggunakan sempoa untuk menghitung di era kalkulator ini.
2. Kota Tua Batavia
Kota Tua Jakarta atau sering disebut Kota Tua Batavia adalah sebuah
peninggalan sejarah yang terletak di Jakarta Barat. Dulunya lokasi ini
adalah pusat perdagangan di Asia pada abad ke 16. Suasana di Kota Tua
sangatlah menarik karena tempat ini adalah kawasan peninggalan Belanda
yang masih asli. Banyak sepeda onthel yang dapat di sewa di sini, bisa
dipakai untuk berkeliling Kota Tua, atau untuk berfoto-foto. Lokasi ini
adalah lokasi favorit para pemburu foto karena suasananya yang unik.
Kota Tua adalah tempat wisata di Jakarta Barat yang paling populer, terutama pada saat akhir pekan. Setiap akhir pekan, kawasan ini dipenuhi pengunjung dan pedagang kaki lima.
3. Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)
Museum Fatahillah atau dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta
adalah salah satu museum yang paling besar di Jakarta. Dibangun pada
tahun 1707 sebagai sebuah balai kota, bangunan ini memiliki ruang
kantor, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah. Pada tahun 1974,
bangunan dengan arsitektur abad 17 ini beralih fungsi menjadi sebuah
museum. Koleksi yang dimiliki museum Fatahillah yaitu barang arkeologi,
mebel antik, keramik, prasasti, benda kebudayaan betawi, meriam, patung,
dan lain-lain. Fasilitas yang dimiliki museum Fatahillah yaitu
perpustakaan, kantin, toko suvenir, sinema, musholla, ruang pertemuan,
dan taman. Saran saya, apabila anda ingin datang ke museum ini,
datanglah pada akhir pekan karena jalanan disekitar museum ini sangatlah
macet pada hari kerja.
4. Jembatan Kota Intan
Jembatan Kota Intan adalah satu-satunya jembatan peninggalan Belanda
yang masih tersisa di Jakarta. Sempat rusak akibat serangan pada tahun
1629, jembatan ini akhirnya diperbaiki kembali oleh Belanda karena
fungsinya yang sangat penting. Terletak di kawasan Kota Tua, Jembatan
Kota Intan terbuat dari besi dan kayu sehingga cukup menarik untuk
menjadi tempat foto-foto.
5. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia adalah museum yang terbaik di Jakarta
menurut saya. Apa yang membuat saya berkata demikian? Museum Bank
Indonesia adalah museum yang sangat modern, bersih, dan rapi, tidak
seperti kebanyakan museum lain di Jakarta yang kurang terpelihara.
Dengan penataannya yang rapi, pencahayaan yang menarik, ruangan yang ber
AC, dan manajemen yang baik, museum ini memiliki kualitas kelas
internasional dan menupakan museum yang paling nyaman dikunjungi di
Jakarta menurut saya. Koleksi yang dimiliki Museum Bank Indonesia adalah
uang kertas, uang logam, emas batangan, brankas, dan benda lain yang
menjadi saksi sejarah Indonesia dan berhubungan dengan keuangan. Selain
nyaman dan edukatif, biaya masuk Museum Bank Indonesia adalah gratis,
oleh karena itu museum ini adalah salah satu tempat wisata di Jakarta
Barat yang wajib dikunjungi!
6. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik adalah rumah bagi banyak karya seni
kelas internasional karya seniman Indonesia sejak tahun 1800an. Koleksi
seni yang dimiliki Museum Seni Rupa dan Keramik berjumlah lebih dari 400
benda yang berupa patung, lukisan, sketsa, batik lukis, hingga totem
kayu yang terbagi menurut periode waktu tertentu. Untuk koleksi
keramiknya, museum ini memiliki koleksi keramik lokal dan asing, yang
merupakan warisan sejarah dari negara yang bersangkutan.
7. Museum Wayang
Museum Wayang beralamat di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta
Barat. Sesuai dengan namanya, museum ini memiliki koleksi berbagai jenis
wayang dengan jumlah sekitar 6,000 wayang. Jenis wayang yang ada di
sini yaitu wayang golek, wayang kulit, wayang klitik, wayang mainan, dan
topeng. Koleksi yang dimiliki Museum Wayang ini berasal dari berbagai
daerah di Indonesia dan masing-masing mempunyai sejarah dan cerita yang
menarik. Selain wayang dalam negeri, museum ini juga mempunyai koleksi
wayang dan boneka dari luar negeri di lantai dua.
8. Toko Merah
Toko Merah berada di kawasan Kota Tua. Sesuai namanya, Toko Merah
memiliki bangunan yang berwarna merah. Dahulu gedung ini digunakan
sebagai tempat tinggal salah satu Gubernur Jendral VOC. Nama Toko Merah
muncul pada saat seorang keturunan China menggunakan bangunan ini pada
tahun 1851 untuk dijadikan sebuah toko. Banyak cerita seram yang beredar
di masyarakat tentang Toko Merah, namun apabila anda masuk ke dalam
Toko Merah yang masih berdiri kokoh, sebenarnya tempat ini lumayan
terawat, tidak seperti cerita-cerita yang beredar. Bangunan ini
sangatlah unik!
9. Museum Tekstil
Musuem Tekstil yang beralamat di Jalan K. S. Tubun Petamburan No. 4,
Jakarta Barat dulunya adalah sebuah rumah milik orang Perancis dan pada
akhirnya diserahkan kembali kepada Pemda Jakarta. Ciri khas museum ini
adalah pintunya yang sangat besar, bangunan dengan arsitektur kolonial,
dan keramik lantai yang bermotif unik. Museum ini memiliki ribuan kain
yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia, namun hanya sebagian kecil
saja yang dipamerkan kepada masyarakat umum. Jenis kain yang ada di sini
yaitu kain tenun, kain jumput, kain batik, kain campuran, hingga baju
yang terbuat dari kulit kayu.
10. Masjid An-Nawier
Masjid An-Nawier adalah salah satu tempat wisata
di Jakarta Barat dengan kategori wisata religi dan wisata sejarah.
Masjid An-Nawier dulunya adalah sebuah pusat penyebaran agama Islam.
Masjid An-Nawier memiliki bentuk unik hasil dari perpaduan budaya asing.
Salah satu ciri khas Masjid An-Nawier adalah tidak memiliki kubah
seperti masjid yang umum dijumpai di Indonesia. Masjid yang mampu
menampung lebih dari 2,000 orang ini ramai dikunjungi wisatawan hingga
saat ini.
11. Gereja Sion (Gereja Portugis)
Gereja Sion atau lebih dikenal dengan nama Gereja Portugis adalah
sebuah gereja kuno dengan arsitektur yang megah dan kokoh. Gereja yang
terletak di Jalan Pangeran Jayakarta ini mempunyai kapasitas sekitar
1,000 orang. Fakta menarik tentang Gereja Sion adalah bahwa bangunan ini
merupakan bangunan paling tua yang masih dipakai sesuai dengan tujuan
awal pembangunannya, memang banyak bangunan lain yang lebih tua, namun
semuanya sudah beralih fungsi. Angka yang ada di atas pintu Gereja Sion
adalah angka yang menunjukan umur gereja tersebut.
ka kapan pembukaan saka pariwisata?
BalasHapus